Aku hanyalah setetes air…
Yang jatuh dari langit..
Membawa sejuta kehidupan..
Membawa sejuta harapan..
Derasnya Hujan yang jatuh siang itu membuat
saya merenung beberapa hal. Ya, hujan dapat dicintai tapi juga dibenci, di
nantikan tapi juga di maki-maki. Saya tinggal di Jakarta . Dikota yang mana
hampir masyarakatnya cemas bila hujan tak kunjung-kunjung berhenti.
Bahaya banjir serta kerusakan
merupakan momok bagi masyarakat yang mana daerahnya rawan banjir. Pagi itu, 17 Januari
2013 Terjadilah banjir besar di daerah saya. Untungnya saya sedang tidak berada
dijakarta. Celakanya teman saya hanya sendirian mengurus perpindahan
barang-barang ke atas rumah agar tidak terkena banjir saat itu. Banjir membuat
warga sibuk menyelamatkan diri dan barang-barang berharganya.
Lain di jakarta, lain pula di daerah bagian lain dunia ini. Air merupakan hal yang dinantikan di negara yang kekeringan air. Banyak bagian di dunia, yang mana mereka kekurangan air sehat untuk kebutuhan sehari-hari. Banyak dari mereka harus melakukan perjalanan jauh hanya untuk mengumpulkan air. Tidak jarang air yang tersedia tidak aman bagi mereka.
Sumber :"Thristy World" Brent Stirton
Jika orang tidak memiliki cukup air untuk kebutuhan sehari-hari mereka, mereka menghadapi kesulitan dan penyakit
serius. air yang terkontaminasi dengan kuman, cacing,
atau bahan kimia beracun juga dapat menyebabkan banyak penyakit.
Diambil Lu Guang / Polution in China
Baiklah kita semua merenung akan peran Air dan Kehidupan, tentu
masing – masing kita sudah sangat menyadari betapa eratnya hubungan air dan
kehidupan. Semua mahluk hidup di bumi ini memerlukan air. Manusia, Hewan,
Tumbuhan bahkan mahluk mikroorganisme tergantung pada air. Bagi manusia , air berperan
sangat penting di berbagai bidang. Walaupun begitu, kadang kita sebagai manusia
kadang lupa atau tidak peduli dengan hal tersebut. Bila ada yang masih lupa,
saya menulis beberapa yang saya dapat dari sumber.
Di bidang
kesehatan
Mungkin kita semua sudah tahu bahwa tubuh manusia sebagian besar
terdiri dari air baik otot , otak, tulang dan darah. Mengatur suhu tubuh,
mengeluarkan racun tubuh, mengangkut nutrisi dan oksigen hanya sebagian kecil
dari banyaknya manfaat air untuk kesehatan manusia. Hal itu akan berbanding
terbalik bila air yang kita minum tidak sehat dan terkontaminasi. Berbagai
penyakit akan mengancam kita.
Di bidang Ekonomi
dan Bisnis
Ketika masyarakat memiliki pasokan air
yang dapat diakses (mudah untuk
mendapatkan) dan aman,
kesehatan semua orang akan meningkat. Mereka dapat bekerja dalam menghasilkan barang dan jasa secara produktif. Sehingga perekonomian masing-masing individu tidak terganggu oleh masalah kesehatan.
kesehatan semua orang akan meningkat. Mereka dapat bekerja dalam menghasilkan barang dan jasa secara produktif. Sehingga perekonomian masing-masing individu tidak terganggu oleh masalah kesehatan.
Secara individu pun mereka mendapat waktu lebih banyak bila akses
air mudah. Mereka tidak harus antri untuk mendapatkan air.
Air juga dibutuhkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat dan
negara. Dalam hal ini dalam produksi
barang, baik pertanian , industry atau peternakan. Air juga dapat
digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar energi listrik.
Di bidang lingkungan hidup
Di bidang lingkungan hidup
Masih ingat pelajaran dulu di sekolah ? tentang siklus air
? Air di muka bumi baik di laut sungai atau daratan menguap ke atas. Uap air
itu akan tersimpan di awan. Dari awan, uap akan turun lagi ke bawah menjadi hujan atau salju. Air tersebut akan
jatuh langsung ke laut , sungai , gunung atau di daratan.
Okay jadi apa hubunganya dengan lingkungan ?? Sebagian air
yang turun akan di serap oleh tanah Sebagian lagi diserap oleh pohon-pohon
.Sebagian lagi akan jatuh langsung ke sungai atau lautan. Tanah yang subur akan
menyerap air lebih baik . Pepohonan membuat tanah menjadi subur karena
daun-daunnya yang jatuh menjadi kompos. Pepohonan di gunung akan menyerap air
hujan sehingga air yang turun tidak mengalir sangat deras menjadi air bah. Air
bah akan sangat membahayakan masyarakat yang tinggal di kaki gunung.
Lalu bagaimana kalau lingkungan menjadi rusak ? Bila tidak ada pepohonan maka tidak
ada penghalang arusnya air yang mengalir. Maka kemungkinan air bah akan
terjadi. Bila tidak ada pepohonan tanah menjadi gersang. Tanah tidak akan
berfungsi maksimal untuk menyerap air. Sehingga jumlah air tanah yang sangat
kita butuhkan akan berkurang.
Kemudian bagaimana dengan pencemaran ? Pencemaran air dari
limbah pabrik atau industri adalah yang terburuk. Air sungai atau air laut yang sudah terkontaminasi
bahan kimia akan susah untuk disaring. Air yang terkontaminasi tersebut bisa menguap
keatas dan menjadi hujan. Hujan air yang terkontaminasi zat kimia dalam jumlah
besar akan membahayakan kesehatan manusia.
Di Bidang
Sosial dan Budaya
Ayo siapa yang tidak tahu Subak ? Kalau ingat dulu di sekolah, subak itu adalah sistem pengairan air secara tradisional di Bali. Subak ini mengatur sistem pengairan sawah secara adil dan kekeluargaan. Tidak hanya itu subak pun mewajibkan untuk menjaga sumber-sumber air khususnya sumber air yang digunakannya. Ternyata sistem subak ini ditetapkan oleh organisasi UNESCO menjadi salah satu warisan budaya dunia. Tidak disangka kan pengaturan air juga dapat menjadi suatu budaya dan adat istiadat yang harus di lestarikan.
Di Bidang Hukum
Pada
tahu tidak kalau Air bersih di beberapa negara ternyata disahkan oleh hukum
international dan aggrement sebagai Hak Asasi Manusia. Salah satu aggrement
yang umum adalah General Comment 15
yang isinya menyatakan.
“The human right to water entitles everyone to sufficient, safe, acceptable, physically accessible and affordable water for personal and domestic uses. An adequate amount of safe water is necessary to prevent death from dehydration, to reduce the risk of water-related disease and to provide for consumption, cooking, personal and domestic hygienic requirements."
Pengertian
secara garis besarnya adalah merupakan hak manusia memperoleh air yang bersih aman
dan secara fisik mudah untuk diakses untuk keperluan pribadi atau domestik . Jumlah air bersih yang cukup diperlukan
untuk mencegah kematian dari dehidrasi, mengurangi bahaya penyakit yang terjadi
karena kebutuhan air sehari-hari bila air tidak sehat.
Aku hanyalah
setetes air…
Murni dan tak
berdaya...
Tak bisa
memilih dan tak bisa berbuat apa apa…
Aku menyerahkan
hidupku pada kalian…
Pergunakan aku
sebaik-sebaiknya…
Saya
teringat film “ Water World” yang saya tonton dulu sekali di televisi. Film itu
mengisahkan dunia yang semuanya diliputi oleh air laut bahkan manusia pun
tinggal dan beraktifitas diatas laut karena daratan merupakan sesuatu yang
berharga bahkan dianggap sudah hilang dari dunia tersebut. Nah apa hubungannya
dengan tema Air dan Kehidupan ini ? Tentu ada .Bayangkan dunia diliputi air
laut, ngak ada daratan terus air tawar yang sering kita minum kemana saudara –
saudara. Ya jawabannya air minum itupun menjadi barang langka . Mereka
berkompetisi dalam mencari sumber air tawar.Bahkan salah satu cuplikan pilih
tersebut si pemeran utama cowok minum air yang sudah di daur ulang dari air
seninya.
Ini gambar film tersebut. Ada yang pernah nonton?
Saya
tak bisa membayangkan bagaimana jadinya dunia ini bila air tawar yang sehat di
minum menjadi barang langka di dunia ini. Apakah saat itu kita akan merasa
menyesal tidak menghargai dan menjaga air saat ini. Padahal ada beberapa hal yang
bisa kita lakukan untuk menjaga sumber daya air di alam khususnya di negara
kita Indonesia.
Dari segi individu
Untuk Masing-masing individu kita dapat melakukan beberapa
tindakan untuk konservasi air. Misal:
-
Menanamkan budaya penghematan air sedini mungkin
didalam keluarga. Semakin dini semakin baik agar generasi kita selanjutnya
lebih menghargai pentingnya konservasi air. Hal kecil yang dapat dilakukan di
dalam keluarga adalah :
o
Matikan air bila tidak diperlukan saat sedang
mencuci , atau menggosok gigi
o
Mandi
dengan shower daripada gayung
o
Biasakan
menggunakan peralatan makan dan minum tidak terlalu banyak agar tidak sering
mencuci,
o
Menampung air hujan untuk menyiram tanaman di
halaman.
Selain itu masih banyak yang dapat
kita lakukan untuk penghematan, tergantung kepada kesadaran masing-masing
individu.
-
Menghilangkan Budaya MCK (Mandi Cuci Kakus) di sungai. Entah
kenapa hal ini menjadi budaya yang sulit dihilangkan di masyarakat kita.
Padahal hal tersebut berbahaya bagi mereka. Tidak hanya bahaya penyakit karena
air yang tidak bersih tapi juga bahaya akan pencemaran air dari bahan kimia
hasil cucian tersebut. Disini peran pemerintah juga dituntut untuk membantu dan
memberikan penyuluhan kepada warga.
Dari Segi Pemerintah
-
Membuat program kebijakan bagi industry dan
pertanian untuk mengatasi pencemaran air
Sebagian pencemaran air terjadi
karena industri dan pertanian. Misal dalam bidang pertanian yaitu penggunaaan
pestisida yang larut ke dalam air yang menyebabkan air menjadi terkontaminasi
bahan kimia. Untuk perlunya pengawasan pemerintah agar pelaku industri tidak
melakukan pencemaran yang merugikan alam.
-
Membuat program kebijakan untuk konservasi air
tanah
Penanaman hutan lindung dan
pelarangan tebang pohon liar salah satu hal yang bisa dilakukan untuk
konservasi. Penyuluhan agar setiap rumah menanam pohon juga dapat menjadi ide
yang baik untuk masyarakat.
-
Untuk bidang kesehatan masyarakat, pemerintah
dapat membuat tempat mandi cuci kakus umum di daerah yang budaya mck disungai
masih ada. Sehingga kesehatan masyarakat juga sungai dapat terjaga. Masyarakat
pun perlu dibe.rikan penyuluhan betapa berharganya air sehat
Solusi selanjutnya,saya yakin pemerintah lebih ahli dan pintar dari saya untuk masalah ini . Yang penting kesadaran pemerintah saja bahwa air itu berharga dan harus di jaga. Last but not least , perubahan tak akan terjadi tanpa tindakan. Dan tindakan yang paling simple adalah dari diri sendiri. Ayo selamatkan air!!
Aku adalah air…
Sumber kehidupan...
Dan aku berharga..
***
Sumber :
http://www.un.org/waterforlifedecade/human_right_to_water.shtml
http://metro.kompasiana.com/2012/06/30/subak-bali-sebagai-warisan-dunia-468131.html
***
Sumber :
http://www.un.org/waterforlifedecade/human_right_to_water.shtml
http://metro.kompasiana.com/2012/06/30/subak-bali-sebagai-warisan-dunia-468131.html