Senin, 04 Maret 2013

Si hitam dan Si Putih #BBBaru



Mungkin orang kalau mengenal saya waktu itu akan mengeryitkan dahinya atau beranggapan saya aneh. Begitupun juga dengan teman saya. Pada waktu orang sedang booming facebook, saya satu-satunya yang tidak memiliki akun facebook di kelas. Padahal saya kuliah jurusan IT. Yup IT alias “Information Technology”. Saya tidak tahu kenapa bukan takut teknologi tapi hanya malas saja mengikuti teknologi yang ada. Begitupun juga saat era blackberry merajalela di Indonesia. Orang-orang tidak lagi bertanya nomor handphone seseorang saat pertama kali bertemu tetapi pin bb. Tidak sekali dua kali atau tiga kali bahkan sampai saya lupa berapa kali, saya menemui peristiwa yang sama alias pertanyaan yang sama.
“Eh pin bb u berapa??”
“Ada bb ngak “??
“Add pin bb g donk!!”

Beberapa pertanyaan yang berulang-ulang yang hanya saya jawab dengan jawaban yang sama. Tidak punya.
Ini handphone setia saya . Saya beri nama Hitam. Yup . Jadul banget kan??.


Kenapa saya suka pake ini ? Karena sifat saya yang ceroboh dalam menaruh barang milik begitupun handphone. Saya agak sulit menjaga barang milik dengan baik. Entah naruh sembarangan, jatuh ataupun hilang. Sudah menjadi kebiasaan. Nah si hitam bagi saya kecil-kecil bandel. Baterainya awet berhari-hari, jatuhpun masih kuat dan terlebih siapa yang mau nyolong handphone seperti ini.
Tapi semuanya berubah ketika saya menjadi seorang bridezilla alias calon pengantin yang kesibukan. Si hitam tidak lagi bisa memuaskan saya dalam berkomunikasi. Apalagi saya tinggal sendiri di kota yang tidak ada sanak keluarga alias bapak, emak, kakak, adik, kakek,nenek nan jauh disana. Terlebih mama juga kakak saya sudah beralih menggunakan black berry. Canggih kan? . saya kalah dengan ibu-ibu saudara- saudara. Cari gedung pernikahan, pilih baju, lihat dekor dan yang lainnya. Saya perlu tanggapan dari mereka. Dan si hitam ternyata tak cukup mampu . Karena fasilitasnya hanya teleponan dan sms, itupun tidak gratis ya. Kenapa tidak kirim foto lewat email atau internet?? Sayang sekali karena keluarga saya termasuk di desa akses internet tidak sebanyak dikota. Jadi bila saya bertanya pendapat mereka tentang sesuatu mereka hanya bisa menerawang saja.
Sampai pada suatu hari saya mendapat kiriman blackberry. Ini khusus dibelikan mama saya untuk saya tanpa sepengetahuan saya. Sepertinya mereka sudah bosan meminta saya memakai blackberry. Karena sudah dibelikan bahkan sudah dipasang paket bb dari XL full 3 bulan . Mau tidak mau saya mencoba memakainnya.
Tidak disangka malah sekarang blackberry tersebut selalu lengket di tangan saya saat ini. Karena Paket XL Yang murah dan pas di kantong juga signalnya yang kuat di kota saya. Blackberry ini saya beri nama si Putih.



Si putih tentu saja sekarang menjadi komunikasi utama antara saya dan keluarga saya. Saat melihat gedung-gedung yang cocok saya tinggal foto dan kirim ke mereka untuk melihat tanggapannya. Bingung pilih baju pengantin tinggal coba, foto lalu send deh di messenger. Mudah sekali. Saya merasa menyesal kenapa tidak kenal si putih dari dulu.
Tapi ada kelemahannya nih si putih yang saya tidak suka. Entah kenapa saya musti mengisi baterai si putih setiap hari. Baterainya tidak sebandel si hitam. Tapi tetap tidak mengurangi kecintaan saya padamu kok putih. Oiya karena si putih juga saya sudah punya akun facebook dan twitter. Wah saya sudah tidak jadi manusia gaptek lagi. Moga-moga curhatan ini dapat membuat saya memberikan saudara ketiga kepada mereka. Black berry sepuluh yang akan saya beri nama Si Pintar karena ini handphone smartphone keluaran blackberry. Amin


             http://www.pcmag.com/slideshow_viewer/0,3253,l=297327&a=297327&po=1,00.asp





Tidak ada komentar:

Posting Komentar