Sabtu, 02 Maret 2013

Pentingnya Adaptasi Untuk Bertahan



Tema postingan saya kali ini berhubungan dengan banner yang baru saya pasang di blog saya. Banner bertuliskan “climate adaptation network “ dengan logo Oxfam tersebut merupakan banner lomba yang saya sedang ikuti. Apa itu Oxfam ?  
 Oxfam adalah konfederasi Internasional dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan.”
 Kenapa disebut “ Climate Adaptation Network “ ?
Karena pendekatan utama di ozfam adalah komunitas. Dan target utama ozfam adalah orang-orang yang hidup dalam kemiskinan agar bisa beradaptasi dengan perubahan iklim dunia.



Tak seorang pun akan luput dari perubahan iklim. Namun, berbagai pengaruhnya dapat dirasakan lebih parah oleh masyarakat yang paling miskin seperti bahaya banjir dan tanah longsor.



Dampak pada masyarakat perkotaan

Sebagai masyarakat pada umumnya yang tinggal di kota Jakarta perubahan iklim ini sudah biasa tetapi cukup menjengkelkan. Seminggu yang lalu rumah saya kebanjiran seminggu setelahnya kota Jakarta menjadi panas terik seperti tidak pernah hujan.Perubahan iklim yang menyebabkan naiknya permukaan air laut menjadi salah satu sumber penyebab banjir di Jakarta.

Dampak pada petani

Persoalan paling sulit bagi petani akan perubahan iklim ini adalah kemarau yang panjang yang mengakibatkan kelangkaan air bagi lahan. Tidak jarang hal ini mempengaruhi hasil panen mereka atau yang paling buruk menjadi gagal panen.


Dampak pada masyarakat nelayan

Perubahan iklim berdampak luas terhadap jutaan nelayan. Mereka tidak lagi dapat memperkirakan waktu dan lokasi yang pas untuk menangkap ikan
karena pola iklim yang sudah berubah.


Ada yang ingat pelajaran sekolah tentang teori evolusi Darwin tentang seleksi alam. Dimana yang bisa beradaptasi dengan lingkungan yang akan bertahan. Karena iklim juga mengalami perubahan dratis, kita juga harus belajar untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut bila ingin bertahan.
 
Adaptasi dalam pertanian

Mulai mencari dan mengadakan penelitian terhadap varietas tanaman yang memiliki daya tahan tinggi terhadap perubahan cuaca. Pengaturan dan penghematan air di musim kemarau juga perlu diperhatikan.Para petani juga perlu mengupayakan cara-cara untuk
meningkatkan kesuburan tanah dengan bahan-bahan alami seperti kompos bagi tanah supaya lebih mampu menahan air.

Adaptasi dalam hal kebiasaan masyarakat untuk menekan pemanasan global.

Sudah pasti perubahan iklim yang terjadi disebabkan oleh pemanasan global karena ulah kita sendiri. Nah, sekarang apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung usaha pengurangan pemanasan global ini? Tenang saja nggak susah kok. Tidak harus menanam banyak pohon dirumah. Memang menanam pohon juga salah satu pi pencegahan global warming. Tapi bagaimana kalau dirumah tidak bisa menanam pohon karena keterbatasan lahan. Atau karena kondisi rumahnya bukan perumahan tapi tinggal ngekos atau di apartemen ? Tidak usah khawatir karena kita juga bisa berkontribusi banyak dalam penghematan ini.


1.Bagi yang merasa dirumah punya lampu pijar seperti ini
 Sumber: Wikipedia

Segera ganti dengan lampu hemat energy (cfl) atau yang sedang booming saat ini lampu led


2. Bila monitor computer dirumah masih tipe seperti ini
           
Segera menabung untuk membeli monitor baru tipe led. Tidak hanya hemat listrik juga kita merasakan teknologi yang lebih baru.

3. Bila ada yang berniat beli peralatan komputer , disarankan membeli laptop dari pada desktop karena pemakaian listriknya jauh lebih hemat.

4. Bagi yang merasa mandi sekaligus konser dikamar mandi. Mohon diingat agar tidak memakan waktu lama. Tidak hanya hemat air juga hemat listrik bila penggunaan air tersebut menggunakan listrik seperti pemanas air ataupun sanyo .

5. Bagi yang merasa hidupnya hampa tanpa komputer dan membutuhkan penggunaan komputer berjam-jam dalam sehari. Bila tak ingin dimatikan sebaiknya di atur ke mode hibernate daripada standby. Karena mode standby masih menggunakan listrik daripada mode hibernate.

6.Mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan seperti lampu, komputer, ac, televisi merupakan hal kecil tapi berdampak besar dalam penghematan.

7. Bawa botol minum sendiri!!
Bagi yang menyadari kebutuhan minumnya banyak dan sering membeli air minum kemasan. Mulailah membawa botol minum atau thermos sendiri yang sudah diisi dari rumah. Bukan karena ingin hemat tetapi karena kebiasaan kecil tersebut tanpa disadari berdampak besar. Karena tidak semua plastik plastik kemasan tersebut dapat digunakan berulang-ulang karena bisa berbahaya ataupun sulit didaur ulang. Ingat konsep Recycle Reuse Reduce.

8. Sesedikit mungkin menggunakan plastik
Penggunaan plastik yang bisa didaur ulang memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Di supermarket ataupun minimarket sudah mengganti penggunaan plastik yang bisa didaur ulang. Tapi untuk toko – toko biasa seperti kios-kios market di pasar mereka masih menggunakan plastik yang biasa karena harganya yang lebih murah. Untuk itu biasakan untuk membawa tas atau tempat sendiri, agar penggunaan plastik dapat diminimalisir.

9. Tidak ada rotan akar pun jadi . Tidak bisa menanam pohon pot pun jadi.
           
  Sumber: examiner

Bila kita sudah beradaptasi berarti kita sudah akan adanya resiko perubahan iklim. Bila kita sudah mengetahui adanya perubahan iklim tersebut berarti kita sudah mengetahui penyebabnya. Dan yang paling penting kita sudah menyadari hal-hal yang musti dilakukan agar menekan perubahan iklim tersebut. Oleh sebab itu mulailah beradaptasi dari sekarang.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar