Minggu, 24 Maret 2013

Antara Saya , Yamaha dan Calon Mertua



“Kamu harus belajar bawa motor sendiri “ kata calon mertua ku saat tahu aku tidak bisa membawa motor sendiri. “Itu perlu, kalau ada apa-apa gampang” tambahnya lagi. Tidak hanya sekali dia ngomong hal yang sama. Tapi hampir berkali-kali bila kita sedang bertemu. Tidak heran memang, semua anaknya bisa membawa motor baik cowok bahkan cewek yang membuat mereka menjadi mandiri. Hal lumrah memang belajar motor bagi setiap orang. Tapi bagi saya merupakan mimpi buruk apalagi bila membawa motor di kota Jakarta yang penuh orang. Di kota kecil saya tumbuh saja saya tidak berani bawa motor. Walaupun dari segi fisik saya mendukung sekali. Istilahnya saat saya naik motor kedua kaki saya cukup sampai di tanah. Calon mertua saya dengan kedua orang tua saya jauh berbanding terbalik. Dirumah saya tidak boleh naik sepeda bahkan naik motor di kota kecil kampung halaman saya. Apalagi kalau mereka tahu saya bawa motor di kota Jakarta. Jelaskan alasan saya tidak bisa mengendarai motor.



Bila diingatkan berkali-kali untuk belajar motor saya pun capek juga. Apalagi saat itu pacar saya mengganti motornya dengan motor matik jadi tidak perlu susah lagi masuk gigi. Saya pun belajar mengendarai motor tersebut. Awal- awal belajar memang sangat susah bagi saya. Karena saya cukup takut membawa motor tersebut ketempat ramai sehingga agak kaku mengendarainya. Tapi untuk menyenangi hati calon mertua saya sering membawa motor tersebut ke depan rumah dia hanya untuk pamer begitu kalau saya sudah bisa. Walaupun hanya di komplek perumahan saja yang sepi. Calon mertua pun walau tidak menunjukannya langsung dengan saya, saya yakin dia senang karena saya belajar dan mau mendengar perkataannya. Sejak itu saya tidak lagi disuruh belajar naik motor.


Motor matik yang sangat berguna bagi saya ini tidak bertahan lama. Kenapa?? Karena motor matik tersebut boros bahan bakar. Walaupun dari bentuk penampilan motor oke tapi namanya boros bahan bakar sungguh lumayan membuat kantong pacar saya kering. Karena kerjaannya yang sering mengendarai motor dijalan. Hanya beberapa bulan, saya terpaksa mengucapkan selamat tinggal dengan motor matik tersebut. Dan pacar saya mengganti motornya kembali ke motor standar tipe manual yang lebih hemat bahan bakar. Tidak ada rotan akar pun jadi. Saya pun mulai belajar lagi dengan motor baru tersebut. Ternyata saya kurang cocok menggunakan motor tersebut yang menyebabkan saya jadi malas membawanya lagi.


Lagu lama pun terulang lagi. Calon mertua saya mulai mempertanyakan kemampuan saya mengendarai motor dan terus menyuruh saya untuk terbiasa membawa motor sendiri. Bukannya saya tidak mau belajar, tapi motor standar yang manual gigi cukup membuat nyali saya ciut. Saya semakin susah untuk menguasainya. Bagi saya lebih mudah belajar dengan motor matik karena saya tidak pusing mengganti gigi. Saya pun berhenti belajar.




Sumber : Film “Monster in Law”
 


Mungkin drama calon mertua dan menantu ini akan terus menerus berlangsung bila saya tidak mengetahui bahwa Yamaha mengeluarkan motor matik terbaru Yamaha Xeon RC. Inovasi terbaru Yamaha ini merupakan jawaban permasalahan saya selama ini. Yamaha Xeon RC menggunakan teknologi injeksi YMJET-FI dimana teknologi ini digaung-gaung bisa menghemat bahan bakar sampai 30 persen dan lebih bertenaga.


Yup dengan mengusung mottonya yang “Keren, Cepat, Canggih “ , Yamaha telah memberikan inovasi baru bagi penggunanya.
Yamaha Xeon RC menyuguhkan 5 pilihan warna yang membuat pengguna semakin terlihat keren.


 

 
 
Dengan tambahan inovasi injeksi teknologi YMjet-FI (Yamaha Mixture Jet Full Injection), Yamaha Xeon RC menjanjikan motor matik yang irit bahan bakar, ramah lingkungan dan cepat bertenaga.
Fitur Yamaha Xeon RC yang disediakan semakin lengkap seperti :
-          Bagasi motor yang luas bisa nampung helm saudara
-          “Smart Lock System” yang digunakan dan aman saat pengereman menanjak / menurun
-          “Intergrated Key Shutter “ sebagai pengaman ganda sekaligus pembuka bagasi
-          “Smart Stand Switch “yang membantu keamanan pengendera.
Fiturnya hanya ini saja?? Tentu tidak. Ini hanya sebagaian dari fitur yang disediakan oleh Yamaha Xeon Rc. Untuk lebih jelasnya silakan cek di website ini. Karena saya cewek jadi kurang paham bahasa mesin dan motor. Bagi saya yang terutama hanya inovasinya yang hemat bahan bakar. Benar- benar “ Yamaha semakin tak tertandingi “.
Sepertinya saya harus merayu pacar saya  untuk mengganti motornya ke motor matik lagi. Karena Yamaha Xeon RC telah menjawab permasalahan dia. Apalagi harganya yang masih masuk akal. Biar calon mertua kembali sumringah melihat saya belajar motor.